Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Serah.

"Jangan lewat situ. Sini." Di lamitnya lenganku dengan lembut, dipimpinnya aku menyusuri jalan berlubang yang dipenuhi air hujan sisa semalam. Disusurinya lenganku sampai menyentuh jari-jari kurusku. Lalu digenggamnya. Erat. Dan aku merasa aman. Ini terjadi ratusan hari lalu. Waktu matahari pagi masih hangat menyapa. Waktu hujan turun menenangkan. Fondasi hubungan kita sudah hancur. Ku coba punguti yang tersisa, bentuk fondasi baru, tapi tak pernah bisa jadi. Mungkin fondasi baru ini bukan lagi untukmu. Ada seseorang yang ingin bangun rumah disini. Di tempat yang dulu kamu rasa terlalu kecil menyesakkan. Sudah berapa kali Tuhan ingatiku dengan cara ajaibNya agar tak menyentuh mu lagi. Tapi ada luka yang belum sembuh. Ia masih menganga. Berharap Tuhan mau mengutus salah satu hambanya untuk menutup luka yang mau tak mau tercipta. Agar aku mampu mencinta sekali lagi. Pun begitu ketika kamu pergi. Kamu lupa. Ada potongan hati yang kamu bawa pergi. Hati itu tida